Daftar isi akan muncul jika artikel memiliki heading (H2/H3)

Storage adalah perangkat keras (hardware) yang berfungsi untuk menyimpan data secara permanen di dalam komputer. Data yang disimpan bisa berupa sistem operasi, program/aplikasi, maupun file pengguna seperti dokumen, gambar, dan video. Berbeda dengan RAM yang akan kehilangan data saat komputer dimatikan, storage menyimpan data meskipun perangkat dimatikan.


Jenis-Jenis Storage

1. HDD (Hard Disk Drive)

  • Merupakan jenis storage tradisional yang menggunakan piringan magnetik dan mekanisme baca-tulis mekanik.

  • Kecepatannya berkisar antara 50–150 MB/s, tergantung pada kecepatan putaran (RPM).

  • Kelebihannya adalah kapasitas besar dan harga yang murah per gigabyte.

  • Kekurangannya adalah lambat, bising, dan mudah rusak jika terbentur.

2. SSD (Solid State Drive)

Merupakan storage modern yang menggunakan chip flash memory, tidak memiliki komponen bergerak seperti HDD.

a. SATA SSD

  • Menggunakan koneksi SATA III dengan kecepatan maksimal sekitar 500–600 MB/s.

  • Performa lebih cepat dibanding HDD, tetapi masih terbatas oleh jalur SATA.

  • Lebih tahan guncangan dan lebih senyap daripada HDD.

b. NVMe SSD (Non-Volatile Memory Express)

  • Merupakan jenis SSD tercepat saat ini, menggunakan jalur PCIe (bukan SATA).

  • Kecepatannya bisa mencapai 3.500 MB/s pada PCIe Gen 37.000 MB/s pada Gen 4, dan bahkan 12.000 MB/s atau lebih pada Gen 5.

  • Terhubung langsung ke prosesor melalui slot PCIe, menghasilkan akses data yang sangat cepat dan efisien.

  • Biasanya tersedia dalam bentuk M.2 NVMe atau Add-in Card (AIC) untuk PC high-end dan server.

  • Cocok digunakan untuk booting sistem operasi, transfer data besar, menjalankan game berat, atau pengolahan video resolusi tinggi.


Jenis Storage Tambahan

3. SSHD (Solid State Hybrid Drive)

  • Merupakan gabungan antara HDD dan SSD dalam satu perangkat.

  • Memiliki kecepatan lebih baik dari HDD, karena menggunakan SSD kecil sebagai cache.

  • Harganya lebih murah dari SSD dan cocok untuk pengguna dengan kebutuhan campuran.

4. External Storage

  • Storage eksternal bisa berupa HDD atau SSD yang dihubungkan ke komputer melalui port USB, USB-C, atau Thunderbolt.

  • Digunakan untuk backup data atau memindahkan data antar perangkat.

5. Cloud Storage

  • Penyimpanan berbasis internet seperti Google Drive, OneDrive, dan Dropbox.

  • Data disimpan di server online, bisa diakses dari mana saja selama ada koneksi internet.

  • Cocok untuk kolaborasi dan backup, tetapi terbatas oleh kecepatan internet dan kapasitas akun.


Rekomendasi Penggunaan Storage Tahun 2025

  • Untuk komputer sekolah atau kantor: kombinasi SSD SATA untuk sistem operasi dan HDD untuk penyimpanan data.

  • Untuk laptop atau PC pelajar: gunakan SSD SATA minimal 240GB agar sistem berjalan lancar.

  • Untuk guru atau teknisi TKJ: gunakan NVMe SSD agar proses kerja lebih cepat dan efisien.

  • Untuk gaming, editing, atau rendering 3D: gunakan NVMe SSD generasi terbaru agar performa maksimal.

  • Untuk backup data atau arsip jangka panjang: gunakan HDD berkapasitas besar atau storage eksternal.

  • Untuk kerja kolaboratif: gunakan kombinasi SSD untuk performa lokal dan cloud storage untuk berbagi file.


Kesimpulan

 

Pemilihan jenis storage sangat memengaruhi kecepatan dan kinerja komputerNVMe SSD adalah pilihan terbaik untuk performa tinggi, sedangkan SSD SATA merupakan solusi terjangkau yang tetap cepat. Untuk efisiensi biaya dan kapasitas besar, penggabungan SSD dan HDD masih menjadi pilihan ideal di berbagai kebutuhan.

Tentang Penulis
Fadhil
Fadhil mrfki

"𝓽𝓱𝓮 𝓼𝓽𝓻𝓸𝓷𝓰𝓮𝓼𝓽 𝓪𝓷𝓭 𝓽𝓱𝓮 𝓵𝓸𝓷𝓮𝓵𝓲𝓼𝓽"

Komentar (0)

Login untuk berkomentar

Login untuk dapat berkomentar

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama mengomentari artikel ini!

Artikel Lainnya

Jelajahi artikel-artikel menarik lainnya